- Back to Home »
- All About Kentang , Kesehatan »
- Bola Kentang Jadi Obat dan Penawar Racun
Posted by : Unknown
9 Sept 2012
YOGYAKARTA - Berbagai kasus keracunan makanan biasanya
akibat kesalahan penyimpanan yang membuat makanan menjadi basi. Ada beberapa
bahan tambahan makanan yang berbahaya apalagi kalau dikonsumsi dalam jumlah
banyak, lama bahkan kondisi basi seperti sakarin, natrium benzoat, dan
monosodium glutamat.
Berdasar fakta tersebut, mahasiswa F MIPA Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) masing-masing Laila Nurhayati, Maisel Priskila Sisilia
dari Prodi Pendidikan IPA dan Dwi Putri Erlinda S dari Prodi Matematika membuat bola kentang (Solanum tuberosum L)
camilan bergizi yang bisa sebagai
penawar racun. Makanan itu mereka namai ''Bokent''.
''Di Indonesia banyak bahan makanan yang berpotensi
menjadi penawar racun dalam tubuh akibat bahan kimia salah satunya kentang.
Kentang (Solanum tuberosum L) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki
umbi batang yang dapat dimakan. Selain mudah diperoleh, kentang mengandung
berbagai vitamin dan mineral serta Karotenoid dan Polifenol,'' papar Laila.
Ia menuturkan, kentang dengan kulit ukuran sedang 150
gram dengan kulit memberikan 27 mg vitamin C (45% dari nilai harian), 620 mg
potasium (18% ), 0,2 mg vitamin B6 (10% ) dan melacak jumlah thiamin,
riboflavin, folat, niacin, magnesium, fosfor, besi, dan seng. Isi serat kentang
dengan kulit (2 g) adalah setara dengan banyak roti gandum, pasta dan sereal.
Sebelum membuat bola kentang, mereka melakukan percobaan
menggunakan tiga sampel bahan kimia dengan tiga konsentrasi yang berbeda dan
tiga keadaan kentang yang berbeda pula. Sampel Bahan Tambahan Pangan (BTP)
dalam penelitian ini adalah siklamat, natrium benzoat dan monosodium glutamat.
Pemilihan sampel BTP berdasarkan fakta bahwa banyak ditemukannya makanan yang
menggunakan BTP tersebut.
Kentang mengandung mineral natrium dengan kadar alkalin
yang cukup tinggi dan dapat berfungsi untuk meningkatkan pH yang terlalu asam
di dalam tubuh. Hal ini akan membuat aktivitas hati menjadi lebih baik,
jaringan menjadi elastis dan otot menjadi lentur. Juga menghasilkan keluwesan
tubuh dan berguna untuk proses peremajaan.